Pondok Pesantren Salman Al-Farisi Gayam Gurah Kediri Jatim saat ini sedang mengerjakan proyek akhir tahun 2021 berupa kelanjutan pembangunan 2 lokal kelas lantai 2 (Program Tahfizh & Ilmu Syar’I Putri Dewasa). Ini merupakan LADANG BERAMAL JARIYAH bagi Anda.
Semoga Allah ta’ala menerima amal jariyah Anda semua, dan melipatgandakan pahalanya yang tiada terputus hingga hari kiamat tiba. Aamiiin… Siapa yang hendak menyusul beramal jariyah yang pahalanya tiada terputus hingga kiamat tiba?
Anda bisa transfer sebagian harta Anda ke rekening: A. BRI 0555-01-010278-50-5 a.n. LSDI SALMAN AL FARISI B. BRI 0555-01-000381-56-2 a.n CHOIRUL AMIN C. BCA 1400542321 a.n SIGIT PURNOMO
Konfirmasi setelah transfer ke: 0812 3055 9424 (Ust. Abu Ammar Abdul Adhim) 0821 4027 3203 (Ust. Abu Zakki Sigit Purnomo) 085 285 312 096 (Ust. Choirul Amin Abu Imana)
Jazakumullah khairan wa baarakallahu fiikum.Kediri, 6 Jumadal Ula 1443/10 Desember 2021
PELUANG KEBAIKAN ROMADHON 1442 BERSAMA PONPES SALMAN AL-FARISI GAYAM GURAH KEDIRI JAWA TIMUR
BERUPA: -Makanan/Dana Buka Puasa -Wakaf Pembangunan Kelas & Asrama -Zakat mal, zakat fitri, infaq, shodaqoh, fidyah, kafarah -Dll (Titipan zakat fithri akan kami wujudkan beras, 3 kg perorang/Rp. 30.000,-)
Infaq donasi bisa berupa barang, uang, paket buka puasa, dll. Infaq bisa diantar langsung ke pesantren atau ditransfer ke rekening berikut (semua harus konfirmasi untuk apa, jika tidak maka masuk dana infaq umum pesantren):
BRI KCP PARE, NO. 0555-01-010278-50-5 a.n LSDI SALMAN AL FARISI.
INFORMASI & KONFIRMASI: 1.Ust. Abu Ammar Abdul Adhim Al-Ghoyami: 085 708 649 800, 081 230 559 424 2.Ust. Abu Zakiy Sigit Purnomo: 082 140 273 203 3.Ust. Choirul Amin: 085 853 734 849, 085 334 49 1234 5.Usth. Sri Kuntaryati Ummu Zakky : 081334791725
Semoga kebaikan dan peran serta Anda tercatat sebagai amal sholih berbalas surga. Aamiin. Atas perhatian dan partisipasinya kami sampaikan terima kasih, jazaakumullahu khairan (semoga Allah membalas kebaikan Anda dengan kebaikan pula). Aamiin.
==================
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang memberi buka kepada orang yang berpuasa, maka baginya pahala semisal orang yang berpuasa, tanpa mengurangi dari pahala orang yang berpuasa sedikitpun” (HR.Tirmidzi, Ahmad dan Ibnu Majah).
Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhuma menceritakan:
كَانَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَرَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Alquran. Dan kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi angin yang berhembus.” (HR. Bukhari).
Bismillahirrohmanirrohim. Ponpes Salman Al-Farisi membuka kesempatan bagi kaum muslimin untuk berpartisipasi dan berdonasi dalam pengadaan perlengkapan Salman Media yang akan digunakan untuk dakwah.
Kebutuhan meliputi: Handphone Tripod Mic Lighting Kabel Dll
Total kebutuhan dana Rp. 11.000.000,-
Transfer infaq donasi ke rekening berikut ini:
0555-01-010278-50-5 an. LSDI SALMAN AL-FARISI Konfirmasi : Abu Zakky, 082140273203
Atau
0555-01-000381-56-2 an. CHOIRUL AMIN Konfirmasi: Abu Imana, 085853734849
Kami ucapkan jazakumullahu khoiron kepada para muhsinin, semoga menjadi amal jariyah dan dibalas dengan yang lebih baik. Aamiin.
Informasi pendaftaran santriwati baru Pondok Pesantren Salman Al-Farisi, Darul Quran Putri ‘Aisyah radhiyallahu ‘anhuma Gayam Gurah Kediri Jawa Timur tahun 1442/2021
Menerima pendaftaran usia 15 tahun ke atas dan 17 tahun ke atas. Lebih lengkap lihat di brosur.
Jika kita mendengar kata Islam, maka ada dua pengertian. PERTAMA ISLAM SECARA UMUM yang bermakna: Berserah diri kepada Allah dengan tauhid dan tunduk serta patuh pada Allah dengan menjalankan ketaatan kepadanya dan berlepas diri dari perbuatan menyekutukan Allah (syirik) dan berlepas diri dari orang-orang yang menyekutukan Allah (musyrik). Islam dengan makna yang umum ini adalah agama seluruh Nabi Rosul semenjak nabi Adam ‘alaihi salam. Sehingga jika ditanyakan, apa agama nabi Adam, Nuh, Musa, Isa nabi dan Rosul lainnya? Maka jawabannya bahwa agama mereka adalah Islam, dengan makna Islam secara umum sebagaimana yang telah disebutkan di atas.
Demikian juga agama para pengikut Nabi dan Rasul sebelum nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah Islam dengan pengertian di atas, pengikut para Nabi dan Rasul terdahulu berserah diri pada Alah dengan tauhid, tunduk dan patuh kepada-Nya dengan mengerjakan amal ketaatan sesuai dengan syariat yang dibawa oleh nabi dan Rasul yang mereka ikuti serta berlepas diri dari kesyirikan dan orang-orang yang berbuat syirik.
Agama pengikut nabi Nuh adalah Islam, agama pengikut nabi Musa pada zaman beliau adalah Islam, agama pengikut nabi Isa pada zaman beliau adalah Islam dan demikian pula agama pengikut nabi Muhammad pada zaman ini adalah Islam. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيّاً وَلاَ نَصْرَانِيّاً وَلَكِن كَانَ حَنِيفاً مُّسْلِماً وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ “Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik.” (QS. Ali Imran: 67).
Allah juga berfirman: هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمينَ مِن قَبْلُ “Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu.” (QS. Al Hajj: 78).
KEDUA MAKNA ISLAM SECARA KHUSUS yaitu: Agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang mencakup di dalamnya syariat dan seluruh ajaran yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan inilah makna Islam secara mutlak, artinya jika disebutkan “Agama Islam” tanpa embel-embel macam-macam, maka yang dimaksud dengan “Agama Islam” tersebut adalah agama Islam yang dibawa oleh nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sehingga orang-orang yang masih mengikuti ajaran nabi Nuh, nabi Musa atau ajaran nabi Isa setelah diutusnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam maka orang ini tidaklah disebut sebagai seorang muslim yang beragama Islam. Di samping itu, ada pengertian Islam secara bahasa yaitu Istislam yang berarti berserah diri. *** Penulis: Abu Fatah Amrullah (Alumni Ma’had Ilmi) Murojaah: Ust. Aris Munandar Artikel www.muslim.or.id https://muslim.or.id/411-rukun-dan-makna-islam-1.html
Bismillah. Bapak dan Ibu Muslimin dan Muslimat yang dirahmati Allah, hari Raya Idul Adha 1441/2020 semakin dekat. Panitia Qurban Ponpes Salman Al-Farisi Kediri Gayam Gurah Kediri Jawa Timur pimpinan Ust. Abu Ammar Abdul Adhim Al Ghoyami sebagaimana tahun-tahun sebelumnya mengundang Bapak/Ibu/Sdr.i untuk berqurban bersama kami dengan asumsi titipan harga sebagai berikut:
1. SAPI (IURAN/ORANG) A. 2.700.000 B. 2.900.000 C. 3.000.000 Bila tdk terpenuhi 7 orang, maka dialihkan ke kambing. Menerima titipan qurban sapi (mandiri) senilai Rp 17.5 jt ke atas
2. KAMBING A. 2.250.000 B. 2.500.000 C. 2.750.000 D. 3.000.000.
(Jika ingin selain harga di atas bisa menghubungi panitia).
JUGA BISA TITIP BERUPA HEWAN QURBAN LANGSUNG, BAIK SAPI MAUPUN KAMBING (WIL. KEDIRI PANITIA SIAP AMBIL)
PENDAFTARAN, PEMBAYARAN SERTA KONFIRMASI: Ust. Choirul Amin: 085334491234 Ust. Abu Ammar Al Ghoyamy: 081230559424 Ust. Afifi Abu Zakky Sigit P: 082140273203 Saifudin Abu Firdaus: 082131187234
TRANSFER/REKENING: 1. BRI: 055501010278505 a.n LSDI Salman Al Farisi 2. BRI: 055501000381562 a.n Choirul Amin 3. BCA : 1400542321 a.n Sigit Purnomo (Setelah transfer mohon untuk kirim bukti transfer dan peruntukkannya, jika tidak konfirmasi dimasukkan infaq umum pesantren)
Jazaakumullahu khairan wabaarokallahu fiykum. Semoga Allah memudahkan kita bisa berqurban dan menerima serta memberkahi ibadah qurban kita. Aamiin
Dengan ini kami khabarkan kepada Anda saudara saudari kami di manapun berada, bahwa Pondok Pesantren Salman Al-Farisi Gayam Gurah Kediri Jatim saat ini sedang mengerjakan proyek pembangunan lokal kelas untuk jenjang MTTQ (Program Tahfizh setingkat SD/MI sederajat). Ini merupakan LADANG BERAMAL JARIYAH bagi Anda.
Amal jariyah Anda ini nanti kami pergunakan untuk Finishing Pembangunan Lokal Kelas MTTQ Salman Al Farisi Gayam Gurah Kediri proyek Tahun 2019-2020
Kebutuhan dana: -+ Rp. 76.400.000,- (Tujuh puluh enam juta empat ratus ribu rupiah)
Anda bisa transfer sebagian harta Anda ke rekening:
BRI no.rek. 0555-01-010278-50-5 a.n. LSDI SALMAN AL FARISI
Konfirmasi setelah transfer ke:
0812 3055 9424 (Abu Ammar Abdul Adhim) atau 0821 4027 3203 (Abu Zakki Afifi)
Agama Islam ibarat sebuah bangunan kokoh yang menaungi pemeluknya dan menjaganya dari bahaya dan keburukan. Bangunan Islam ini memiliki lima tiang penegak, sebagaimana disebutkan di dalam hadits-hadits yang shahih. Maka alangkah pentingnya kita memahami masalah ini dengan keterangan ulama Islam. Berikut ini adalah hadits-hadits tersebut.
Dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Islam dibangun di atas lima (tonggak): Syahadat Laa ilaaha illa Allah dan (syahadat) Muhammad Rasulullah, menegakkan shalat, membayar zakat, hajji, dan puasa Ramadhan”. [HR Bukhari, no. 8].
Dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhuma, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Islam dibangun di atas lima (tonggak),: mentauhidkan (mengesakan) Allah, menegakkan shalat, membayar zakat, puasa Ramadhan, dan hajji”. Seorang laki-laki mengatakan: “Haji dan puasa Ramadhan,” maka Ibnu Umar berkata: “Tidak, puasa Ramadhan dan haji, demikian ini aku telah mendengar dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ”. [HR. Muslim, no. (16)-19]
Dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhuma, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Islam dibangun di atas lima (tonggak): beribadah kepada Allah dan mengingkari (peribadahan) kepada selainNya, menegakkan shalat, membayar zakat, haji dan puasa Ramadhan”. [HR Muslim, no. (16)-20].
Hadits Keempat
قَالَ عَبْدُ اللَّهِ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَحَجِّ الْبَيْتِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ ِ Abdullah (Ibnu Umar) Radhiyallahu ‘anhuma berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salalm bersabda: “Islam dibangun di atas lima (tonggak): Syahadat Laa ilaaha illa Allah dan (syahadat) Muhammad adalah hamba Allah dan RasulNya; menegakkan shalat, membayar zakat, hajji, dan puasa Ramadhan”. [HR. Muslim, no. (16)-21].
Hadits Kelima
عَنْ طَاوُسٍ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِعَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَلَا تَغْزُو فَقَالَ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ الْإِسْلَامَ بُنِيَ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَصِيَامِ رَمَضَانَ وَحَجِّ الْبَيْتِ ِ Dari Thawus, bahwasanya seorang laki-laki berkata kepada Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘anhuma : “Tidakkah Anda berperang?”, maka dia berkata: “Sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,’Sesungguhnya Islam dibangun di atas lima (tanggak): Syahadat Laa ilaaha illa Allah, menegakkan shalat, membayar zakat, puasa Ramadhan; dan hajji’.” [HR Muslim, no. (16)-22].
KEDUDUKAN HADITS Hadits ini memiliki kedudukan yang agung, karena menerangkan rukun Islam yang merupakan tonggak-tonggak agama yang mulia ini. Di antara perkataan ulama yang menunjukkan keagungan kedudukan hadits ini ialah :
1. Imam al Qurthubi rahimahullah berkata,”Yang dimaksudkan, bahwa lima ini merupakan dasar-dasar agama Islam dan kaidah-kaidahnya, yang agama Islam dibangun diatasnya, dan dengannya Islam tegak”. [Syarh Arba’in Haditsan, hlm. 20, karya Ibnu Daqiqil ‘Id.
2. Imam an Nawawi rahimahullah berkata,“Sesungguhnya hadits ini merupakan pokok yang besar di dalam mengenal agama (Islam), dan agama (Islam) bersandar di atas hadits ini, dan hadits ini mengumpulkan rukun-rukunnya.” [Syarh Muslim, karya Nawawi, 1/152]
3. Syaikh Nazhim Muhammad Sulthan berkata: “Hadits ini memiliki urgensi yang besar, karena hadits ini memberikan penjelasan dasar-dasar dan kaidah-kaidah Islam, yang Islam dibangun di atasnya, yang dengannya seorang hamba menjadi muslim, dan dengan tanpa itu semua seorang hamba lepas dari agama”. [Qawaid wa Fawaid minal Arba’in Nawawiyah, hlm. 53].